Sabtu, 05 Juli 2014

Obyek Wisata Sejarah Di Makasar

Selain obyek wisata alam Kota Makasar juga mempunyai banyak obyek wisata sejarah yang sangat menarik untuk kita kunjungi. selain kita dapat pengetahuan tentang sejarah, kita juga bisa rilex sejenak sambil melihat keunikan- keunikan yang ada di obyek wisata sejarah ini. kali ini saya akan mencoba membahas tentang wisata sejarah di kota Makasar - Indonesia. berikut ini adalah beberapa obyek wisata sejarah di Makasar yang dapat anda kunjungi;


 1. BENTENG FORT ROTTERDAM 



Benteng Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang, merupakan  benteng peninggalan bersejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang  terletak di sebelah barat Makassar, tepatnya di Jl. Ujung Pandang. Lokasinya sangat dekat sekali dengan pantai, hanya dipisahkan oleh jalan beraspal. Menurut buku catatan sejarah, benteng ini pertama kali didirikan pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9.
Benteng ini memiliki bentuk yang unik. Jika kita perhatikan di maket yang terdapat di dalam benteng, bentuknya menyerupai kura-kura. Terdapat empat bastion utama yang seolah-olah menjadi kaki untuk sang kura-kura. Sedangkan pintu masuk utamanya terdapat di bagian kepala. Karena bentuknya itu lah orang Makassar sering menamainya Benteng Panyyua.
Tiap bastion di benteng ini dihubungkan oleh tembok kokoh yang pembangunannya disusun menggunakan batu padas yang diambil dari daerah Maros. Di sepanjang tembok ini terdapat jalur menyerupai parit yang digunakan oleh pasukan penjaga benteng untuk berlindung dan berpindah antarbastion. Pengunjung bisa menaiki dan menyusuri tembok ini untuk merasakan sensasi menjadi prajurit penjaga benteng.
Di beberapa tempat di dalam benteng, kita dapat juga menjumpai beberapa benda peninggalan sejarah seperti meriam canon. Selain itu, di dalam benteng Fort Rotterdam juga terdapat museum La Galigo yang mempunyai berbagai macam referensi sejarah kebesaran Gowa-Tallo (Makassar) dan beberapa daerah lain di Sulawesi Selatan.


2. MASJID AL MARKAZ  AL ISLAMI



 Masjid ini lokasinya berada di Jl. Masjid Raya Makassar dan merupakan sebuah pusat kajian dan pendidikan Agama Islam yang berada di kawasan Indonesia Timur. Masjid Al-Markaz Al-Islami pertama kali didirikan pada tahun 1994 atas prakarsa dari seorang Jenderal bernama M. Yusuf. Masjid yang megah ini dikonstruksi jadi tiga lantai. Bentuk dari arsitekturnya yang unik adalah gabungan antara arsitektur daro Arab, Gowa, dan juga Bugis-Makassar.
Masjid Al Markaz menjadi pusat pengembangan Islam terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Ada 3 lantai yang mencakup ruang ibadah, kantor sekretariat, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulsel. Ya, masjid ini punya banyak peran mulai dari keagamaan, pendidikan, sosial budaya, hingga ekonomi.
Masjid Al Markaz adalah bentuk nyata perjuangan seorang mantan Panglima ABRI asli Makassar, almarhum Jenderal M Yusuf. Tokoh militer Indonesia sekaligus mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan ini ingin mengembangkan peradaban Islam di Indonesia.


3. TAMAN PURBAKALA BATU PAKE



 Taman purbakala Batu Pake/ bukit Gojeng adalah sebuah taman prasejarah yang terdapat di desa Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia. Menurut para ahli sejarah, taman purbakala ini berumur ribuan tahun dimana dulunya merupakan tempat pelaksanaan ritual kerajaan. Struktur bebatuan yang ada di kawasannya yang dikenal dengan nama batu Pake’ nampak seperti sebuah meja besar yang dikelilingi tempat duduk dari batu. Batu Pake’ sendiri berasal dari bahasa Bugis yang artinya batu yang dipahat atau sarcophagus
Bagi masyarakat Sinjai, Bukit Gojeng tentu tidak asing lagi karena nilai budaya lokalnya yang masih lestari. Kunjungan wisatawan domestik di Bukit Gojeng ini tidak pernah surut sehingga menjadi salah satu objek wisata lokal yang tetap bertahan sehingga menjadi lokasi wisata andalan di kabupaten Sinjai.
Puncak Bukit Gojeng berada di ketinggian 125 meter di atas permukaan laut. Dari ketinggiannya, nampak jelas pemandangan hamparan rumah-rumah penduduk, kantor pemerintah, sekolah dan pasar sentral Kota Sinjai. Sejauh mata memandang, tampak juga deretan Pulau Sembilan di tengah laut, bentangan pohon bakau dan tumbuh-tumbuhan lainnya di wilayah Kecamatan Sinjai Timur tampak begitu subur dan sejuk di mata.
Di puncak bukit ini juga ditemukan kuburan batu dan benda cagar budaya seperti keramik dan fosil kayu yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming.


4. BENTENG SOMBA OPU



Benteng Somba Opu dulunya selain berfungsi sebagai benteng juga merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Di dalam benteng, kita masih dapat melihat bangunan-bangunan yang kemungkinan adalah peninggalan Kerajaan Gowa. Bahkan kini di dalam kompleks benteng sedang dikembangkan sebuah taman mini untuk Sulawesi Selatan. Jadi dengan mengunjungi benteng ini kita serasa telah mengunjungi seluruh Sulawesi Selatan.
Benteng ini berlokasi di Jalan Daeng Tata, kelurahan Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa. Kenyataan yang ada sekarang, Benteng Somba Opu hanya sisa reruntuhan dari kekokohan tembok pertahanannya. Ada beberapa bastion yang tersisa, salah satunya dinamakan Buluwara Agung. Dulu, di sisi bastion inilah terletak meriam hebat yang disebut Meriam Anak Makassar dimana beratnya hampir mencapai 10.000 kilogram.
Dari sisa sisa reruntuhan Benteng Somba Opu kini hanya terlihat beberap dinding yang masih berdiri tegak selain 3 bastion yang tersisa. Terdapat patok,  patok beton di beberapa tempat sebagai tanda terdapat dinding yang belum tergali di bawah tanah. Meskipun Belanda telah menhancurkan benteng ini setelah mengalahkan Sultan Hasanuddin. Selama ratusan tahun masih banyak sisa sisa benteng Somba Opu tertimbun dalam tanam karena kenaikan sedimen dari laut.
Hingga saat ini bentuk pasti dari benteng ini belum diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan peta yang tersimpan di Museum Makassar bentuk benteng ini berbentuk segi empat. Secara arsitektual, benteng bersejarah ini memiliki luas 1,500ha berbentuk segi empat. Memanjang dari barat ketimur sejauh 2km, dengan ketinggian dinding antara 7-8 meter dan ketebalan dinding 12 kaki atau 3.6 meter. Kini ketinggian dinding yang terlihat hanya 2 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar