Panjang Goa Ratu kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter. Goa yang kanan
kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah
kesejukan dan kenyamanan di dalamnya. Dari mulut goa ke dalam banyak
dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah.
Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan
panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter
terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar
belakang stalaktit dan stalakmit.
Oleh karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam
goa sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus
mengunakan penerangan petromak atau lampu senter. Goa ini juga dihuni
oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet.
Dalam goa Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah
karena batu yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang
relatip sulit dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan
sebagai tempat pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya
Nusakambangan. Hal ini tentunya menambah ” angkernya ” Goa Ratu yang
notabene merupakan induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan .
Ditambah lagi adanya legenda bahwa goa ini sebagai pusat kerajaan gaib,
untuk itulah konon ada larangan yang tidak tertulis, bahwa bagi
pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya tidak melakukan
atau berbuat yang sembrono (tidak pantas) jika berada di dalamnya.
Goa Ratu dan Goa Putri terdapat di perbukitan kapur di Pulau
Nusakambangan bagian tengah. Goa Ratu ini cukup menarik sebagai obyek
wisata alam. Tidak jauh dari lokasi goa Ratu ke arah barat sekitar 2 Km
ada Goa Putri, namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan
karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon