Makam ini terletak di daerah simpang tiga boom baru, konon, pintu di kawah tengkurep ini tidak mempunyai engsel. Makam ini banyak dikunjungi oleh peziarah maupun murid-murid untuk menambah wawasannya.
Jika mendengar namanya mungkin wisatawan mengira Kawah Tengkurep semacam kawah di gunung. Padahal nama ‘kawah tengkurep’ diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan dalam bahasa Palembang berarti tengkurep. Kompleks Pemakaman Kawah Tengkurep ini biasa disebut warga setempat sebagai kawasan Kompleks Makam Lemahbang karena lokasinya terletak di daerah Lemahbang, tepatnya di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II. Ia ini berjarak sekitar 100 meter dari Sungai Musi.
Pemakaman ini dibangun tahun 1728 M atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin I atau Jayo Wikramo yang wafat tahun 1756 M. Memasuki kawasan ini ada dua bangunan yang membedakan makam satu dengan yang lain. Terdapat empat cungkup, tiga cungkup untuk makam sultan sedangkan satu cungkup untuk makam keluarga.
Obyek wisata ini memang cocok sebagai sarana ziarah dan mengenal kebudayaan Palembang. Apalagi bagi para pelajar Kawah Tengkurep sangat cocok sebagai media penambah pengetahuan terutama soal sejarah Palembang. Kompleks pemakaman ini begitu asri karena selalu dijaga kebersihannya. Karena ini obyek wisata yang sakral, wisatawan yang datang lebih baik menggunakan pakaian yang sopan. Anda bisa bertanya ke kuncen makam untuk menambah ilmu sejarah tentang kesultanan Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar