Sebenarnya, masih banyak lagi air terjun di lereng - lereng Gunung Rinjani dengan Ketinggian 3726 meter dari permukaan laut, yang membentang mulai dari ujung Kabupaten Lombok Utara, hingga ujung Kabupaten Lombok Timur. Hanya saja, keterbatasan akses jalan menuju lokasi, dan minimnya fasilitas publik, atau akomodasi, membuat berbagai air terjun yang sangat indah itu sepi dari pengunjung.
Salah Satunya yang kini sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata baru yaitu air terjun Kembar Tiu Teja di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter yang tersembunyi di belantar hutan Gunung Rinjani yang masih alami dan asri ini, menurut para wisatawan yang pernah berkunjung, panorama keindahannya bahkan mengalahkan air terjun lain yang sudah berkembang sebagai destinasi wisata lebih dulu.
Kalau air terjun lain, air yang meluncur turun biasanya tunggal (satu), atau lebar jika sumber air yang mengalir deras. Maka air terjun Tiu Teja memiliki dua mata air terjun yang meluncur secara berdampingan. Indahnya lagi, ketika mendapat sinar matahari, sewaktu waktu akan muncul sinar pelangi diantara bias titik-titik air yang meluncur.
"Akibat seringnya terlihat sinar pelangi di air terjun, masyarakat setempat akhirnya memberikan nama Air Terjun Tie Teja". "Tiu" dalam bahasa Sasak Lombok berarti Pelangi.
Dari Kota Mataram, air terjun Tiu Teja berjarak sekitar 60Km, atau sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Karena jalur menuju lokasi air terjun dari jalan utama desa masih melintasi kebun dan hutan yang lebat sejauh 2 KM, saran kami kepada pengunjung agar menggunakan kendaraan sepeda motor saja. Bisa menggunakan mobil, tapi hanya bisa sampai di pintu gerbang di pinggiran jalan desa. Untuk menuju lokasi selanjutnya bisa menyewa jasa tukang ojek.
Namun bagi mereka yang hobi petualangan / mendaki, jalan kaki menuju lokasi air terjun juga penuh pengalaman menakjubkan. Rute yang tersaji akan melintasi perkebunan kopi milik masyarakat, untuk selanjutnya memasuki hutan tropis di lereng Gunung Rinjani yang masih lebat dan alami. Sapaan ramah penduduk akan sering terdengan ketika berpapasan, demikian pula suara suara merdu burung, ayam hutan, atau monyet abu abu, akan menemani perjalanan anda menuju lokasi air terjun.
Tanda kalau sudah sampai di lokasi air terjun, yaitu keberadaan Pos Pemantau milik BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), silahkan parkir sepeda motor ditempat itu, dan lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak yang sekarang sudah dibuatkan anak tangga hingga lokasi air terjun. Air Terjun Tiu Teja memang belum terlihat dari Pos pemantau BKSDA, namun suara gemuruh air terjun sudah terdengar dan menggoda para pengunjung untuk segera turun dan menikmati sejuk serta segarnya air pegunungan.
Dua mata air terjun berwarna putih terlihat turun meluncur dengan derasnya, sehingga membentuk kolam dibawahnya selebar sekitar 10 meter persegi, dengan kedalaman sekitar 1 meter, sehingga aman untuk aktifitas berenang. Tidak hanya itu, bias air yang turun, untuk kemudian naik lagi, akan membasahi gerumbulan tanaman-tanaman, batu besar, serta tebing tebing batu di sekelilingnya, sehingga efek yang ditimbulkan, batu dan tebing tebing itu selalu basah dan berlumut. Ketika bias titik titik air yang naik itu tertimpa sinar matahari, maka pengalaman menikmati keindahan itu akan semakin lengkap dengan hadirnya bias pelangi yang berwarna warni. Benar benar air terjun yang indah dan eksotik.
Karena destinasi wisata Air Terjun Tiu Teja ini baru dibuka untuk umum, maka di lokasi belum ada pedangan makanan dan minuman. Jadi, jika anda berniat kesini, persiapkan makanan dan minuman secukupnya dari rumah. Karena masih banyak pengunjung yang datang ke lokasi, para wisatawan merasa seolah olah sendang menikmati keindahan poanorama alam milik pribadi.
1 komentar:
Click here for komentarwah kalau musim hujan apakah tidak bahaya tuh kalau airnya meluap
Cek dan dapatkan penawaran tebaik dari Paket Wisata Dieng
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon