Obyek Wisata Candi Gatotkaca di Kab. Banjarnegara

Dataran tinggi Dieng. Tempat ini tidak hanya menawarkan pesona alamnya yang indah dan bervariasi. Mulai dari perbukitan nan hijau, kawah-kawah aktif yang cantik, perkebunan warga yang elok, hasil bumi yang masih segar, serta tempat bersejarah berupa candi-candi kuno yang dulu pernah jaya. Kali ini, kita akan berkunjung ke salah satu candi Hindu yang ada di kawasan dataran tinggi Dieng. Candi Gatotkaca. Nah, bagi anda yang suka dengan cerita wayang, nama Gatotkaca sudah tidak asing lagi, bukan? Ia adalah anak dari Bima dan Dewi Arimbi.



Menurut cerita Mahabharata, kesaktian yang dimiliki oleh Gatotkaca sangat luar biasa karena ia dapat terbang secepat kilat. Berbagai macam senjata tidak dapat membunuh jiwanya karena saat masih bayi, ia telah dilebur kedalam Kawah Candradimuka.
Itu cerita singkat tentang tokoh pewayangan Gatotkaca. Dan sebagai salah satu candi yang letaknya ada di dataran tinggi Dieng, maka lokasinya pun tidak akan jauh dengan suasana alam nan hijau, karena sejauh mata memandang, anda akan ditemani oleh perbukitan yang luas dengan pohon-pohonnya yang rindang. Selain itu, persawahan dan ladang-ladang tanah miliki petani lokal pun terhampar disana.




Tanaman khas yang bisa tumbuh subur disana adalah kentang, stroberi, dan carica. Lokasi Candi Gatotkaca juga dekat dengan Museum Purbakala Dieng Kailasa. Bila ditinjau secara administratif, candi ini berada di (Desa Dieng Kulon) Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Anda dapat berkunjung kesana dengan kendaraan pribadi. Saat anda memasuki pintu gerbang menuju ke dataran tinggi Dieng (dari arah Wonosobo), dari pertigaan pertama anda dapat berbelok ke kanan. Setelah itu, anda dapat mengikuti papan penunjuk jalan yang akan memandu anda untuk dapat sampai ke pelataran Candi Gatotkaca.



Tempat ini letaknya berada di sebelah barat kompleks Candi Arjuna yang ada di kaki bukit Pangonan. Lokasinya juga berada di sebelah utara Candi Bima berjarak sekitar 1 km saja. Biaya tiket masuk untuk menikmati keindahan Candi Gatotkaca adalah Rp6.000* per orang.
Dan ketika anda sampai di pelataran candi, anda akan disuguhi sebuah candi dengan bentuk bujur sangkar. Konon, tempat ini dulunya satu komplek dengan Candi Petruk, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Antareja, Candi Setyaki, dan Candi Gareng. Pada masing-masing lokasi terdapat jalan penghubung. Tapi kini, hanya tersisa tumpukan batu perwara saja yang terlihat berserakan.



Tetapi, kalau dilihat dari struktur bangunan, Candi Gatotkaca mirip sekali dengan Candi Kalasan. Bentuknya tinggi menjulang dan terlihat ramping. Candi ini dibangun dengan pintu masuk menghadap ke barat. Sedangkan pada bilik utama candi, anda akan dapat melihat sebuah yoni sebagai ciri khas dari candi agama Hindu. Sedangkan pada tiga sisi dinding candi terdapat relung dengan hiasan kala-makara tanpa adanya rahang bawah. Dan kalau diamati dari susunan bangunan, Candi Gatotkaca bisa dikatakan mirip dengan Candi Dwarawati. Hanya saja pada bagian atapnya mempunyai puncak Amalaka.



Menurut pada ahli arkeologi, candi-candi yang berdiri di dataran tinggi Dieng ini dibangun pada jaman Ratu Sima di Kerajaan Kalingga sekitar abad ke-8. Karena bentuknya berbeda dengan candi-candi yang ada disana, maka bisa diperkirakan kalau candi ini dibangun dengan inspirasi dari budaya India. Hanya saja, sudah ada sentuhan lokal yang menjadikan Candi Gatotkaca berbeda dengan lain karena terdapat relung candi yang lebih menonjol. Ditambah lagi dengan atap candi yang dibangun menyatu pada badan candi. Ini cukup memberikan gambaran kalau terjadi asimiliasi budaya India dan lokal kala pembangunan Candi Gatotkaca.
Saat anda mengitari candi mungil berukuran 4,5 x4,5 meter ini, pada bagian dindingnya terdapat Makara. Makara sendiri merupakan wajah raksasa yang terlihat sedang menyeringai. Mungkin agak seram untuk menggambarkannya. Sedangkan tubuh candi mempunyai ruang yang cukup sempit mengingat mini-nya ukuran candi yang ada di dataran tinggi Dieng ini.



Setelah puas menikmati bangunan Candi Gatotkaca, anda dapat berkeliling lagi sambil menikmati pemandangan alam yang ada disekitar candi. Tidak jauh dari candi, anda juga bisa melihat Telaga Balekambang yang terlihat begitu indah membentang di sebelah belakang candi.
Selain itu, anda juga berkesempatan untuk melihat-lihat candi lain yang letaknya berada di sekitar Candi Gatotkaca. Berwisata sejarah sambil menikmati peninggalan bangunan kuno dari masa Ratu Sima. Selain itu, anda juga bisa mendapatkan paket wisata tambahan saat berkunjung kesana. Ini karena hampir semua lokasi wisata candi yang ada di kawasan dataran tinggi Dieng saling berdekatan. Hanya dengan berkendara selama 10 menit saja, anda bisa sampai ke lokasi candi lain.



Sedangkan saat berkunjung, kalau jalur yang anda tempuh adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon, selanjutnya anda akan bertemu dengan tempat wisata lain yaitu Dieng Plateau Theater, Candi Bima, Kawah Sikidang dan Candi Gatotkaca. Kalau waktu anda masih ada, anda bisa meneruskan perjalanan untuk menengok Museum Kailasa, Candi Arjuna dan Candi Dwarawati karena lokasi masing-masing tempat ini tidak terlalu jauh.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment