Wisata Sejarah Candi Abang - Jogja

Candi Abang merupakan salah satu situs bersejarah Yogyakarta. Terletak di Dusun Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, berdiri setinggi 6 m dengan luas 36 m x 34 meter. Namun sayang situs Candi Abang Yogyakarta sekarang tertutup oleh gundukan tanah dan rumput hijau yang membentuk seperti gunung, dan tak dapat dilihat bentuk asli candi sebenarnya. Menurut penelitian, candi ini dulunya adalah kuil untuk pemujaan, dan di dalamnya terdapat sebuah sumur.



Nama Candi Abang diambil dari Bahasa Jawa abang yang artinya merah. Hal ini dikarenakan fisik candi yang berwarna merah terbuat dari batu bata. Masyarakat juga biasa menyebutnya Dibang atau Gunung Dibang. Alasannya bentuk candi menyerupai gunung kemudian kata dibang berasal dari singkatan Candi Abang.
Tentang pendirian Candi Abang Yogyakarta tak ada data jelas kapan pembuatan candi. Data yang ada bahwa di salah satu situs candi hanya ditemukan penanggalan 29 Agustus 872 Masehi, dan tak jelas apa maksud penanggalan itu sebenarnya. Kemudian candi mulai dikenal masyarakat luas ketika pada September 1909 Raden Mas Mangundimeja, putra dari Pangeran Arya Buminata mengunjungi Candi Abang.



Mengunjungi Candi Abang sebaiknya wisatawan menggunakan kendaraan pribadi, mengingat tak ada akses kendaraan umum yang dapat mengantarkan langsung ke lokasi. Pertama wisatawan harus mencapai Desa Nogotirto di Berbah, Sleman. Dari sana akan ada petunjuk arah menuju Candi Abang dan Goa Sentono. Sebelum menemui Candi Abang, 600 m kemudian wisatawan akan bertemu dengan Goa Sentono. Setelah itu barulah wisatawan akan bertemu dengan jalanan terjal tanah kapur, sehingga perlu adanya kehati-hatian tinggi melewatinya. Beberapa meter kemudian hamparan tanah hijau akan menyambut, mengantar pada kegagahan gundukan Candi Abang Yogyakarta.



Previous
Next Post »
Thanks for your comment