Jamu merupakan obat tradisional asli Indonesia. Minuman yang terbuat
dari bahan-bahan alami berupa tumbuhan, akar, daun dan buah-buahan ini
memiliki khasiat yang mampu mengobati berbagai macam penyakit.
Salah
satu jamu yang terkenal di Indonesia adalah jamu cap Nyonya Meneer.
Sebuah jamu tradisional yang pada awal mulanya merupakan jamu hasil
racikan seorang wanita yang bernama Menir. Lahir dari seorang ibu yang
di masa kehamilannya merasakan ngidam sisa beras yang telah disaring
atau orang Jawa lebih mengenalnya dengan sebutan menir.
Dari ngidam sisa beras inilah sang ibu memberikan nama untuk anaknya
Menir. Lahir di kota Sidoarjo, Jawa Timur, pada tahun 1893, menir adalah
seorang anak yang terlahir pada saat kolonial Belanda masih berkuasa.
Nama yang semula Menir kemudian berubah menjadi Meneer karena pelafalan
para orang-orang Belanda yang sering memanggilnya Meneer.
Meneer yang menikah disaat usianya masih belia yakni 17 tahun pindah ke
Ibukota Jawa tengah bersama suaminya yang berasal dari Semarang.
Pernikahan mereka berjalan normal layaknya pasangan pada umumnya. Suatu
ketika sang suami mengalami sakit keras, berbagai dokter didatangkan
untuk menyembuhkan penyakit suaminya, namun tidak ada satu pun yang
berhasil. Meneer yang panik berinisiatif membuat racikan jamu yang
diperolehnya turun temurun dari keluarganya.
Dengan penuh kesabaran, Meneer mencoba memadukan tumbuhan, akar dan
tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan jamu dan diberikan kepada sang suami.
Harapan yang dinantikan pun terbukti, perlahan kesehatan sang suami
mulai berangsur pulih dan sehat kembali.
Mendengar kabar jamu
yang dibuat Meneer mempunyai khasiat menyembuhkan suaminya, para
tetangga pun penasaran ingin mencoba keampuhan jamu racikan Nyonya
Meneer. Pada awalnya, Nyonya Meneer mampu melayani permintaan orang
terdekat dan para tetangganya. Namun ketika permintaan semakin banyak,
Nyonya Meneer merasa tidak sanggup melayani banyaknya permintaan jamu
hasil racikannya.
Kemudian dibuatlah jamu yang dikemas ke dalam bungkus plastik. Rencana
ini awalnya tidak berjalan mulus, dikarenakan orang-orang menginginkan
jamu langsung dari Nyonya Meneer sendiri. Lalu munculah ide yang digagas
sendiri oleh nyonya Meneer, dengan menampilkan wajahnya pada kemasan
jamu. Ide ini ternyata terbukti berhasil dan masyarakat disana dapat
menerima jamu kemasan dengan cap foto Nyonya Meneer.
Jamu Nyonya Meneer telah menjadi sebuah legenda yang tetap hidup
walaupun tanpa adanya sosok dari sang pemilik nama. Pabrik jamu Nyonya
Meneer yang berada di Semarang mampu memproduksi berbagai jamu dengan
khasiat mengobati berbagai macam penyakit. Tidak hanya terkenal di
Indonesia, Jamu Nyonya Meneer mampu menembus pasar internasional. Negara
seperti Malaysia, Singapura hingga Australia telah merasakan khasiat
jamu kebanggaan Indonesia ini.
Napak tilas sejarah pembuatan jamu ini juga dapat dilihat di Museum Jamu
Nyonya Meneer yang berada satu kawasan dengan pabrik jamu Nyonya
Meneer. Di Museum Jamu Nyonya Meneer, Anda bisa melihat bagaimana proses
pembuatan jamu dalam diorama yang tersedia di museum ini.
Profil dan sejarah berdirinya jamu Nyonya Meneer menghiasi salah satu
pojok museum ini. Lumpang dan alu yang merupakan alat untuk menumbuk
jamu nyonya Meneer adalah bagian benda koleksi yang ada di Museum jamu
Nyonya Meneer. Botekan (laci untuk menyimpan resep), dacin (alat timbang
tradisional) aneka rupa simplisia (tanaman kering yang siap diracik
menjadi jamu), hingga berbagai macam tumbuh-tumbuhan obat dapat Anda
lihat di museum ini.
Menikmati sejarah perkembangan jamu nyonya
Meneer sungguh menyenangkan. Anda akan terbawa suasana yang nyaman
ditemani seduhan jamu yang di berikan pengelola Museum Nyonya Meneer.
Usai mengunjungi museum, Anda juga akan diberikan suvenir berupa jamu
yang bisa Anda bawa pulang.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Click here for komentarShow Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon