Berlibur ke Taman Balekambang - Solo

Taman kota idealnya merupakan ruang public yang harus disediakan di setiap kota. Disamping sebagai ruang public untuk sekedar bersantai atau menikmati  udara segar, taman kota juga menyimpan banyak kegunaan dan fungsi selain untuk tempat piknik. Sebagai paru-paru kota dan juga area resapan air, taman kota juga berperan penting dalam kelangsungan hidup sebuah kota.



Taman Balekambang merupakan taman kota seluas 9,8 Ha yang dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII. Taman ini dibangun untuk putrid-putri tercinta, yaitu GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta, yang figure keduanya bisa dilihat pada patung yang ada di dalam taman Balekambang.

 

Maka dari itu area taman Balekambang ini pun dulu dibagi menjadi dua, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch. Partini Tuin atau Taman Air Partini terdapat kolam resapan yang luas dan juga berfungsi untuk penampungan air. Kolam ini juga bisa digunakan untuk wisata air dengan menggunakan perahu.



Sedangkan Partinah Bosch atau Hutan Partinah merupakan area yang dipenuhi dengan berbagai tanaman dan pohon-pohon langka, seperti kenari, beringin putih dan lain sebagainya. Partinah Bosch berfungsi sebagai paru-paru kota. Dahulu taman Balekambang digunakan untuk tempat rekreasi keluarga dan kerabat istana mangkunegaran. Kemudian pada masa KGGPA Mangkunegara VIII, taman ini dibuka untuk umum. Dengan diselenggarakan pula berbagai hiburan rakyat seperti ketoprak lesung.



Antara tahun 70an hingga akhir 80an, di kompleks taman Balekambang terdapat gedung yang digunakan sebagai tempat hiburan, yaitu panggung Srimulat. Bahkan aksi panggung Srimulat ini menjadi primadona hiburan kota Solo di masa itu.  Kini setelah revitalisasi pada tahun 2008, taman Balekambang kembali pada fungsi aslinya, menjadi taman kota. Taman Balekambang tidak hanya menjadi tujuan warga Solo, namun juga menjadi tempat tujuan wisata bagi wisatawan domestic maupun luar.



Previous
Next Post »
Thanks for your comment